Selasa, 24 November 2009

irda winiar_tips yang pertama lanjutan_hari ke 1

Karena aku adalah guru sukwan (honorer), maka jadwalku tidak begitu padat, hingga kadang aku hanya mengisi kelas yang kosong; bila guru kelas berkenaan tidak dapat hadir dikarenakan sakit atau ada kepentingan, maka tugasku lah ungatuk mengisi kekosongan itu.
Sebenarnya aku mendapat tugas untuk mengajar pelajaran Agama Islam di kelas I dan II, dalam satu minggu hanya satu kali pertemuan untuk setiap kelasnya. Selain itu, aku juga mengurus perpustakaan sekolah. Meskipun kecil, namun aku senang sekali karena ternyata inisiatif siswa untuk membaca sangat besar. Disaat istirahat ruang perpustakaan itu penuh sekali, sampai-sampai aku terdesak oleh para siswa. Namun aku sungguh senang mereka gemar membaca.
Pekerjaan setiap hari membuatku sibuk sehingga tak terasa waktu cepat berlalu. Jarum jam pun bertengger pada pukul 12.00 siang, tandanya jam sekolah usai. Aku bergegas meninggalkan pekerjaan pekerjaanku di sekolah dan bersiap untuk melaksanakan sholat dhuhur, lalu berangkat ke tempat kuliah.
Hingga menjelang maghrib aku baru tiba di rumah Sholat maghrib, kemudian sholat maghrib dan beristirahat. Setelah itu, aku mempersiapkan keperluan untuk esok hari, lalu sholat isya dan kemudian pergi tidur
Kemarin sekolah diliburkan karena para guru menghadiri kegiatan porseni di Lapang Merdeka. Kegiatan porseni ini diadakan dalam rangka memperingati hut PGRI yang ke-64. Dalam porseni ini diadakan berbagai perlombaan. Para guru disekolahku mengikuti lomba lari, menyanyi solo, jaipong, serta membuat cerpen.Itu semua merupakan bentuk partisipasi sekolah dalam memeriahkan hut PGRI.
Dalam perseni itu diadakan door prize, para peserta diberikan kupon yang kemudian diundi setelah lomba lari selesai. Namun sayang para guru di sekolahku tidak ada yang mendapat doorprize. Meskipu begitu kami semua cukup senang karena kami semua;para guru, bisa berburu real good dan sosis yang menjadi sponsor dalam kegiatan itu.
Kegiatan porseni itu terus berlanjut meski waktu dhuhur telah berlalu, karena sudah terlalu siang akhirnya semua guru dari sekolahku bersepakat untuk kembali ke rumah masing-masing. Cuaca kemarin sepertinya mendukung kegiatan porseni itu, karena hari sebelumnya hujan turun dari pagi hingga sore matahari sepertinya malu untuk memunculkan dirinya.
Namun ada satu hal yang mengganjal, saat pengumpulan kupon doorprize, para guru senior sepertinya sudah tidak sabar ingin segera mengumpulkan kupon itu, namun potongan kupon itu disimpan oleh ayahku, sedangkan ayahku mengikuti jalan santai bersama para panitia yang lainnya. Akhirnya potongan kupon yang satunya lagi dikumpulkan oleh salah seorang guru sukwan. Lucunya, ternyata kupon dari ayahku sudah langsung diserahkan kepada panitia, sebelum jalan santai dilaksanakan. Dan terlambat, potongan kupon yang satu lagi pun sudah dimasukkan dalam kotak kupon.Alhasil, sekolah kami tidak dapat memenangkan doorprize karena apabila kedua potongan kupon dimasukkan, maka dinyatakan gugur.Para guru sudah saling menyalahkan dan disitulah mereka berpencar, tidak tahu siapa yang salah yang pasti tersimpan gurat kecewa dari wajah masing-masing.
untungnya setelah semua nomor kupon doorprize disebutkan, tak ada satupun nomor kupon dari sekolahku yang disebutkan. Oleh karena itu, para guru kembali tertawa bersama-sama mengingat kejadian tadi yang saling menyalahkan tentang memasukan kupon doorprize. Selesai sudah kejadian saat porseni, ternyata bukan kegiatan porseni yang diikuti dengan baik, tapi permasalahn kupon doorprize yang jadi bahan utama untuk datang dalam kegiatan porseni

irda winiar_ tips yang pertama_hari ke 1

Pagi ini, kegiatan rutinanku dimulai pada pukul 04.00 WIB. Sama seperti hari-hari sebelumnya, handphoneku berdering setiap pukul 04.00 pagi.Bukan dari sang pujaan hati ataupun orang yang sengaja iseng, namun panggilan itu dari ibuku tercinta. Beliau membangunkanku setiap hari, karena ayah telah siap menjemputku untuk pergi kerumah ibu. Aku tinggal serumah bersama nenekku, sedangkan ayah dan ibuku diberi rumah dinas dari sekolah. Oleh karena itu, aku tidak tinggal serumah dengan ibu dan ayah.
Aku telah berdiri di depan gang rumah, menunggu ayah. Begitu ada sepeda motor yang mendekat, aku bersiap membawa tas yang berisi pakaian dan perlengkapan untuk mengajar. Aku mengajar di sebuah sekolah dasar, tempat dimana ayah bertugas. Ibuku membuka kantin di sekolah, jadi kegiatan pagi dari pukul empat sampai pukul enam adalah membantu ibu dengan mempersiapkan makanan-makanan yang akan dijual dikantin. Tepat pukul enam tugasku membantu ibu selesai. Selanjutnya, aku mempersiapkan bahan materi pelajaran yang akan disampaikan di kelas nanti. Kemudian mandi dan sarapan, setelah itu siap untuk bertemu dengan para siswa.